LOGO MTSN 2 BIREUEN (1)

Headline: Dorong Inovasi, Kepala MTsN 2 Bireuen Gandeng Guru Wujudkan Pembelajaran Anti-Korupsi via Daring

BIREUEN – Memasuki era pendidikan 4.0, Kepala MTsN 2 Bireuen, Dr. Ansari Hasan, S.Pd., M.A., secara aktif mendorong dan memberdayakan seluruh tenaga pendidik untuk memanfaatkan media digital (daring) dalam menanamkan nilai-nilai anti-korupsi kepada siswa. Kebijakan progresif ini menekankan bahwa guru adalah ujung tombak dalam menciptakan pembelajaran karakter yang relevan dan menarik bagi generasi digital.

Berbeda dengan sekadar memberikan instruksi, Dr. Ansari Hasan mengambil pendekatan kolaboratif dengan para guru. Ia memposisikan diri sebagai fasilitator yang membuka ruang diskusi, pelatihan, dan berbagi praktik baik (best practices) di antara sesama pendidik.

“Guru adalah insan yang paling memahami medan pembelajaran. Tugas kami di pimpinan adalah memberikan mereka ‘senjata’ dan strategi yang tepat. Di era ini, ‘senjata’ itu adalah kompetensi dan kepercayaan diri untuk menggunakan platform digital sebagai media penanaman karakter, khususnya nilai-nilai anti-korupsi,” tegas Dr. Ansari.

Dukungan dari pimpinan madrasah ini tidak hanya berupa wacana, tetapi diwujudkan dalam program-program konkret:

  1. Workshop dan Pelatihan Intensif: Secara berkala, madrasah menyelenggarakan pelatihan bagi guru untuk menguasai berbagai platform digital seperti Google Classroom, Quizizz, Canva, dan Mentimeter. Pelatihan ini tidak hanya fokus pada teknis penggunaan, tetapi juga pada cara merancang materi dan aktivitas yang bermuatan nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab.
  2. Komunitas Belajar Guru (Teacher Learning Community): Membentuk sebuah wadah di mana guru-guru dapat berbagi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) digital yang telah sukses diterapkan, serta mendiskusikan kendala dan solusi dalam mengintegrasikan pendidikan anti-korupsi.
  3. Penyediaan Infrastruktur dan Akses: Memastikan bahwa seluruh guru dan siswa memiliki akses yang memadai, baik berupa perangkat maupun jaringan internet yang stabil di lingkungan madrasah, untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran daring.
  4. Apresiasi terhadap Guru Inovatif: Memberikan penghargaan dan apresiasi kepada guru-guru yang berhasil menciptakan metode atau konten digital kreatif untuk pendidikan anti-korupsi. Hal ini menjadi motivasi besar bagi guru untuk terus berinovasi.

Kebijakan ini menuai respon yang sangat positif dari kalangan guru. Mereka merasa lebih diyakinkan dan dibekali untuk menghadapi tantangan mengajar di abad 21.

“Awalnya saya hanya bisa menggunakan Google Classroom untuk membagikan materi dan tugas. Berkat pelatihan dan dorongan dari Bapak Kepala Madrasah, sekarang saya bisa membuat kuis interaktif dengan studi kasus korupsi sehari-hari yang membuat siswa lebih kritis dan memahami dampaknya,” ungkap Ibu Rostina, SPd., guru matematika MTsN 2 Bireuen.

Dampaknya langsung terlihat pada siswa. Pembelajaran anti-korupsi menjadi tidak lagi kaku dan teoritis. Siswa terlibat aktif dalam diskusi online, mengerjakan proyek kolaboratif dengan penuh tanggung jawab, dan memahami bahwa kejujuran dalam mengerjakan kuis online adalah bentuk nyata dari integritas. Dengan sinergi yang kuat antara pimpinan dan guru ini, MTsN 2 Bireuen terus melangkah pasti dalam mencetak generasi yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga mampu menggunakan teknologi untuk memperkuat karakter dan integritas bangsa.

Kabar Madrasah Lainnya

Download App Web Madrasah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman

Download App Web Madrasah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman